Tumpukan Sampah Resahkan Warga Durungbeduk
Tumpukan sampah di perbatasan Desa Durungbeduk dan Desa Lebo yang dikeluhkan warga.
By: Wahyu
23 Mei 2017 19:43
 
 
SIDOARJO (BM) – Warga Durungbeduk, Kecamatan Candi mendesak pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo turun tangan menangani persoalan sampah yang kini terjadi di desanya.
 
Pasalnya sudah berbulan-bulan, sampah yang berada di pinggir Jalan Candi-Tulangan itu seolah dibiarkan tak terurus. Selain memunculkan bau tak sedap, tumpukan sampah juga berpotensi menjadi sumber penyakit. “Kami minta Pemkab Sidoarjo, khususnya, Dinas Kebersihan (DLHK) cepat turun tangan masalah sampah di desa kami,” kata Sunardi, salah satu warga Durungbeduk, Selasa (23/5).
 
Diungkapkan lelaki yang akrab disapa Sunar tersebut, sampah di sekitar perbatasan Desa Durungbeduk dan Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo itu sudah menumpuk cukup lama. Setiap hari, jumlahnya terus bertambah, lantaran di sekitar lokasi tidak ada tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
 
“Warga yang membuang sampah di situ bukan hanya warga Desa Durungbeduk dan Desa Lebo. Tapi warga desa lain yang lewat di jalan itu. Padahal, lokasi itu adalah sempadan jalan yang berbatasan dengan lahan kosong milik warga. Bukan tempat pembuangan sampah. Mereka biasanya membuang sampahnya dengan kantong-kantong plastik,” terangnya. 
 
Tapi meskipun sering melihat warga membuang sampah dengan seenaknya, Sunar mengaku enggan untuk mengingatkan. Sebab, di sekitar kawasan itu memang tidak ada lokasi pembuangan sampah. Kondisi itu makin diperparah oleh pemulung yang mengais sampah, hingga membuat sampah berserakan ke badan jalan dan makin menguatkan kesan kotor, jorok, serta kumuh.
 
Sehingga dalam kesempatan itu, Sunar kembali mendesak aparat berwenang untuk menangani persoalan tersebut. Minimal, ia berharap pihak DLHK Sidoarjo menyediakan kontainer sampah di sekitar lokasi, sehingga sampah bisa diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). “Kalau dibiarkan seperti ini terus, sampahnya tentu akan semakin menggunung. Selain menimbulkan kesan jorok, tentu tumpukan sampah itu juga akan menjadi sumber penyakit,” bebernya.
 
Desakan senada disampaikan Wiwit Purwanto, warga Desa Durungbeduk lainnya. Karyawan sebuah bengkel motor di kawasan Sidoarjo Kota itu juga mengaku jijik saat melewati tumpukan sampah di jalan tersebut. “Apalagi kalau saat hujan. Air bercampur sampah meluber sampai ke badan jalan. Masalah ini sudah terjadi selama berbulan-bulan. Masak desa maupun dinas terkait tidak bisa menangani masalah itu?” tukasnya.
 
Kepala DLHK Sidoarjo M Bahrul Amig MM belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Didatangi di kantornya pada Selasa (23/5) siang, mantan Camat Taman itu tidak berada di tempat. Dikonfirmasi melalui ponsel baik lewat kontak maupaun pesan pendek juga tidak ditanggapi. (ded/udi) 

Create Account



Log In Your Account